Minggu, 08 Mei 2011

kimia 09



waw....................
09 chemistry in fun










Jika kita bertanya pada orang-orang dewasa ataupun yang telah uzur, sebuah pertanyaan yang menggelikan tetapi sangat menarik, "Kalau Anda ingin kembali ke masa muda, masa manakah yang akan Anda pilih?", kira-kira bagaimana jawaban mereka?

Pastilah kebanyakan dari mereka akan langsung menjawab ingin kembali ke masa SMU dengan alasan yang beraneka ragam. Tetapi salah satu jawaban yang pasti adalah ketertarikan mereka pada lawan jenis dengan berjuta-juta jalan cerita yang tak kunjung usai untuk diceritakan. Mereka mengakui bahwa ketika bertatapan dengan kecengan atau pada saat berada di dekat dia atau waktu ngobrol sama dia, akan timbul perasaan yang tidak dimengerti (tidak biasanya terjadi), seperti perasaan canggung/kikuk, malu, salah tingkah, atau perasaan dag-dig-dug nggak karuan.

Harus diakui kebanyakan dari mereka tidak berusaha sungguh-sungguh mencari jawabannya dan menganggap hal tersebut sesuatu yang biasa saja sebagaimana terpersonalisasinya pikiran bahwa jika berbicara masalah ilmiah maka akan terbersit bayangan bahwa ilmiah, sudah dari sononya memang sulit untuk dipahami.

Terlepas dari hal tersebut merupakan kodrat manusia, artikel ini akan menjelaskan secara definitif dan sederhana tentang aliran kimiawi cinta. Sebelum turun ke hati, aliran cinta akan transit dulu di otak untuk melewati proses-proses kimiawi. Dan proses transit ini memerlukan beberapa tahapan sehingga aliran kimiawi cinta tidak sesederhana dan secepat peribahasa ‘dari mata turun ke hati’

Tahap 1: Terkesan

Pada tahap ini, terjadi kontak antara dua orang melalui alat indera (mata) baik melalui tatapan, berdekatan, berbicara atau yang lainnya.

Tahap 2: Ketertarikan

Pada tahap ini otak akan terangsang untuk menghasilkan tiga senyawa cinta, yaitu: Phenyletilamine (PEA), Dopamine dan Nenopinephrine.

  1. Phenyletilamine (PEA) atau 2-feniletilamina
    Senyawa ini mempunyai Mr =121,18; titik didih sebesar 197-200oC ; berat jenis = 0,965 ; titik Fahrenheit = 195oF (90oC) dan memiliki bidang polarisasi ND 200 = 1,5335
  2. Dopamine
    Struktur Dopamine ada dua, yaitu:
    1. Dopamine (3-hidroksitiraminihidrogenbromida atau 3,4-dihidroksiphenentilamin)
      Mempunyai Mr = 234,10 dan titik lebur 218-220ooC
    2. Dopamine (3-hidroksitiraminhidrogenklorida atau 3,4-dihidroksiphenetilamin)
      Mempunyai Mr = 189,64 dan titik lebur 241 – 243oC

Dari ketiga senyawa tersebut, senyawa PEA-lah yang paling berperan dalam proses kimiawi cinta. Senyawa ini juga yang mengakibatkan kamu merasa tersipu-sipu, malu ketika berpandangan dengan orang kamu sukai. Dan ternyata senyawa PEA ini banyak terkandung dalam coklat seperti Silver Queen, Waver Tango, Conello, Es Krim, Choki-Choki, dan lain-lain. Mungkin inilah sebabnya orang-orang dulu bahkan juga sekarang suka memberi coklat pada seseorang yang dicintainya.

Tahap 3: Pengikatan

Pada tahap ini tubuh akan memproduksi senyawa Endropin. Senyawa inilah yang akan menimbulkan perasaan aman, damai, dan tentram. Otak akan memproduksi senyawa ini apabila orang yang kita kasihi berada di dekat kita.

Tahap 4: Persekutuan Kimia (Tahap Terakhir)

Pada tahap ini senyawa Oxyrocin yang dihasilkan oleh otak kecil mempunyai peranan dalam hal membuat rasa cinta itu menjadi lebih rukun dan mesra antara keduanya.

Jika orang sudah jatuh cinta kepada lain jenis, maka ada tanda-tanda yang dapat kita lihat antara lain:

  1. Malu-malu jika orang yang dicintai memandanginya.
  2. Tunduk kepada perintah orang yang dicintai dan mendahulukannya daripada kepentingan diri sendiri.
  3. Memperhatikan perkataan orang yang dicintai dan mendengarkannya.
  4. Segera menghampiri yang dicintai.
  5. Mencintai apapun yang dicintai sang kekasih.
  6. Jalan yang dilalui terasa pendek sekalipun panjang saat mengunjungi orang yang dicintai.
  7. Kaget dan gemetar tatkala berhadapan dengan orang yang dicintai atau tatkala mendengar namanya disebut.
  8. Cemburu kepada orang yang dicintai.
  9. Rela berkorban untuk orang yang dicintai.
  10. Menyenangi apapun yang menyenangkan orang yang dicintai.
  11. Tunduk dan patuh kepada orang yang dicintai.
  12. Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan dengan orang yang dicintai dan membuatnya marah.
  13. Adanya kecocokan antara orang yang mencintai dan yang dicintai.

Demikian tahapan-tahapan aliran kimiawi cinta, tetapi janganlah kita terpersepsikan bahwa jika kata ‘cinta’ akan selalu berhubungan dengan pacaran. Sebab jika kita berbicara masalah cinta, sebenarnya bukan hanya untuk lawan jenis, tetapi perasaan cinta seseorang kepada suami/istrinya, anak, teman, adik, serta saudara yang lain.

Sampai saat ini, para ahli kimia belum dapat menemukan senyawa yang bernama CINTa. CINTa itu harus berwujud senyawa, bukan berbentuk ion apalagi kovalen. Mengapa nama senyawanya CINTa? Kenapa tidak CINTA, Cinta, CINta, CinTa, CiNTa, atau CiNTa? Karena hal ini dilihat dari lambang unsur-unsur penyusun senyawanya yang terdiri atas 4 unsur yaitu C (Karbon), I (Iodium), N (Nitrogen), Ta (Tantalum). Masing-masing unsur ini melambangkan arti CINTa yang sebenarnya dirasakan setiap manusia.

C (Karbon)

Di alam bebas ini, karbon terdiri dari 2 macam allotrop, yaitu intan dan grafit. Walau keduanya merupakan karbon, tetapi bentuk fisik dan sifat keduanya sangat jauh berbeda. Seperti yang kita ketahui, intan adalah suatu padatan keras dan indah sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi. Sedangkan grafit yang berupa arang hitam dan bersifat rapuh sehingga harganyajauh lebih murah. Yang membedakan intan dengan arang adalah struktur ikatan yang dibentuknya. Pada intan, strukturnya rapi dan ikatannya kuat, sementara arang strukturnya tidak rapi dan ikatannya lemah. Begitu juga dengan CINTa. Karena perbedaan ikatan yang terjadi, maka nasibnya juga akan sama dengan kedua allotrop karbon itu. Ada yang merasa CINTa seperti intan karena ikatannya kuat sehingga CINTa lebih indah dan berharga. Ada pula CINTa seperti arang yang ikatannya lemah sehingga CINTa lebih rapuh dan tidak berharga.

I (Iodium)

Iodium merupakan unsur golongan halogen VII A dan bernomor atom 53 pada periode ke 5. Beberapa senyawanya dapat digunakan sebagai pelarut (iodoform), pemutih (hipoklorit), obat luka, dan iodium juga berbentuk kalium iodat sebagai pencegah penyakit gondok yang ada di garam makanan. Begitu juga dengan CINTa. CINTa juga dapat membuat seseorang menjadi larut, baik larut dalam kegembiraan atau kesedihan. CINTa juga diumpamakan sebagai pemutih, yaitu membuat masa lalu seseorang yang tadinya gelap dan kelam menjadi putih dan rapi. Dan CINTa dapat menjadi obat luka, terutama pada luka didalam hati.

N (Nitrogen)

Nitrogen adalah salah satu gas yang banyak terdapat dialam bebas, yaitu sekitar 75 % dari total seluruh gas yang ada dibumi ini. Kebanyakan terdapat di berbagai senyawa seperti Amonia (NH3), Nitrat (NO3), dan sebagainya. Nitrogen memang tidak dibutuhkan langsung oleh tubuh manusia dan hewan, tetapi bagi tumbuhan Nitrogen ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan didalam proses nitrifikasi. Karena manusia dan hewan butuh tumbuhan, maka Nitrogen juga mempunyai peran penting. Begitu juga dengan CINTa. Walaupun jumlahnya begitu banyak, hanya beberapa jenis tumbuhan yang mampu mengambil Nitrogen secara langsung dari alam, salah satunya tanaman jenis kacang polong yang mampu mengambil Nitrogen secara langsung dengan bantuan bakteri nitrifikasi. Begitu juga banyak manusia di bumi, tetapi CINTa seseorang hanya untuk seseorang tertentu saja. Intinya, CINTa itu selektif, walau begitu banyak orang disekitar kita, tapi kita hanya mencintai salah satu orang diatara banyak orang itu.

Ta (Tantalum)

Tantalum merupakan unsur dari golongan VB (5B) pada periode ke 6. Tantalum terdapat di alam dengan 2 macam isotop. Tantalum juga dapat digunakan sebagai kawat pijar untuk penguapan logam-logam lain. Begitu juga dengan CINTa. CINTa harus dirasakan 2 insan dan CINTa dapat “menguapkan” perasaan-perasaan lain yang kita rasakan.

Itulah sifat-sifat umum penyusun senyawa CINTa yang mewakili sifat-sifat umum CINTa yang dirasakan semua manusia. Dari semua unsur-unsur tersebut, hal yang terpenting adlah bagaimana proses pembentukan CINTa itu sendiri. Reaksinya dituliskan seperti berikut.

2C+I2+N2+2Ta à 2 CINTa

Reaksi tersebut berarti bahwa CINTa harus terbentuk oleh 2 pihak sehingga terjadi ikatan diantara dua pihak itu. Apabila reaksinya tidak seperti itu, maka kemungkinan besar yang terjadi adalah CINTa sendiri, CINTa bertepuk sebelah tangan, CINTa tak terbalas. CINTa seperti inilah yang nasibnya akn seperti arang,yaitu rapuh dan kelam. Yang menjadi tanda tanya adalah jika suatu saat nanti senyawa CINTa itu ditemukan, bagaimana cara membuatnya? Ataukah senyawa CINTa dapat terbentuk secara sintesis atau alamiah?Bagaimana sifat fisik dan sifat kimianya? Apakah struktur senyawanya berbentuk hati? . Hal ini masih menjadi suatu misteri yang sulit untuk diungkapkan. Wajar karena CINTa yang dirasakan manusia juga merupakan suatu misteri yang sulit untuk diungkapkan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar