SISTEM VERIFIKASI BAHAN KIMIA PELEDAK
Oleh : Silfia Emilda Dasmir
Bahan peledak adalah material yang tidak stabil secara kimia atau energikal, atau dapat menghasilkan pengembangan mendadak dari bahan tersebut dibarengi dengan penghasilan panas dan perubahan besar pada tekanan (dan biasanya juga kilat atau suara besar) yang biasa disebut ledakan.
Bahan peledak merupakan bahan yang sangat berbahaya dan perlu diawasi sejak dari pengadaan, pengangkutan, penyimpanan, penggunaan sampai dengan pemusnahannya. Oleh karena itu, sistem pembinaan dan pengawasannya harus tepat dan ketat, sehingga dapat diperkecil kemungkinan untuk bisa disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai Dual Munition agent, di satu sisi bahan peledak bermanfaat untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan nasional, namun akan sangat berbahaya apabila disalahgunakan terutama untuk kepentingan kegiatan terrorism. Sesuai Undang-undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan, maka pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan bahan peledak dilaksanakan secara terko-ordinasi terpadu antar instansi dan dikoordinasikan oleh Dephan. Bahan peledak ada dua macam yaitu komersial dan militer.
Untuk bahan peledak militer, pembinaan dan pengendaliannya diatur khusus oleh Dephan. Untuk pengawasan pengendalian bahan peledak komersial, maka perlu disusun suatu Pedoman Pembinaan dan Pengendalian bahan peledak komersial oleh Polri dan Depperindag.
Sebuah ledakan adalah peningkatan tajam dalam volume dan pengeluaran energi dalam cara yang membahayakan, biasanya dengan pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas.
Sebuah ledakan menyebabkan gelombang tekanan di tempat lokal di mana ia terjadi. Ledakan dikategorikan sebagai deflagrasi jika gelombang tersebut adalah subsonik dan detonasi jika gelombang tersebut adalah supersonik (gelombang kejut).
Ledakan dapat berupa ledakan alami maupun ledakan buatan. Ledakan alami contohnya letusan gunung berapi. Sedangkan ledakan buatan contohnya ledakan menggunakan bom atau dinamit. Peledak buatan yang paling umum adalah peledak kimia.Ledakan juga dapat terjadi di angkasa.
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Bahan kadangkala digunakan untuk menunjuk ke pakaian atau kain.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai. Beberapa contohnya adalah kertas dan sutra. Material teknik adalah jenis material yang banyak dipakai dalam proses rekayasa dan industri. Material teknik dikelompokkan menjadi 6 golongan, a.l.:
- Logam : baja, besi cor, titanium, logam paduan, dll
- Polimer : polietilan, polipropilen, polikarbonat, dll
- Karet : isopren, neopren, karet alam, dll
- Gelas : gelas soda, gelas silika, gelas borosilikat
- Keramik : alumina, karbida silikon, nitrida silikon dll
- Hibrida : komposit, sandwich, foam
Sifat-sifat bahan
- Sifat mekanikal, meliputi kekuatan tarik dan tekan, elastisitas, kekuatan kejut, dll
- Sifat termal, meliputi konduktivitas panas, temperatur kerja maksimum, koefisien ekspansi termal, difusivitas termal, dll
- Sifat listrik dan magnetik, meliputi konduktivitas listrik, dielektrika, magnetisasi, dll
- Sifat optik, meliputi refraktivitas, reflektivitas, absostif, dll
- Sifat kimia, meliputi korosifitas, oksidasi, ketahanan terhadap sinar ultraviolet, dll
Penggolongan dan Jenis Bahan Peledak.
1. Bahan peledak adalah suatu bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campuran yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar atau seluruhnya berbentuk gas dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, disertai efek panas dan tekanan yang sangat tinggi.
2. Bahan kimia yang biasa dipergunakan sebagai bahan peledak sangat banyak jenisnya. Pengelompokan bahan-bahan peledak ini juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya berdasarkan komposisi senyawa kimia, kegunaan, jenis bahan
Pengelompokan Bahan peledak.
Pengelompokan bahan peledak secara ilmiah berdasarkan komposisi senyawa kimia dibagi atas bahan peledak senyawa murni (tunggal) dan bahan peledak campuran.
Bahan peledak senyawa murni (tunggal), dikelompokkan atas 2 kelompok yaitu bahan peledak murni (Primary Explosive) dan bahan peledak kuat (High Explosive).
Yang termasuk bahan peledak utama (Primary Explosive). adalah : Mercury fulminat, Timbal azida, Sianurat triazia (CTA). Diazodinitrofenol (DDNP), Tetrasen, Heksametilendiamin peroksida (HMTD).
Yang termasuk bahan peledak kuat (high Explosive) adalah : Nitrometan, Dinitromentan, Trinitrometan atau Nitroform, Tetranitrometan, Nitrobenzen (NB), Dinitrobenzen, Trinitrobenzen, Mononitrotoluen (MNT), Dinitrotoluen (DNT), Trinitrotoulen (TNT), Dinitro-m-Xylen (DNX), Trinito-M-Xylen (TNX), Mononitronaftalen (MNN), Dinitrofenol, Trinitrofenol, Ammonium pitrat, Trinitro-m-kresol, Trinitroanisol (TNA), Trinifenentol (TNP), Trinitroanilin, Tetranitroanilin, heksanitrofenilamin, Heksanitro azobenzen, Heksanitridifenilsulfit, Metil nitrat, Etil nitrat, Etilen glikol mononitrat, Etilen gloikol dinitrat (EGDN), Dietilen glikol dinitrat (DEGN), Propilen-1, Butilen-1, Gliserol mononitrat, Gliserol dinitrat, Gliserol trinitrat, Nitrogliserin (NG). Kloroidrin dinitrat, Digliserol tetranitrat, Ritritol tetraitrat, Pentaeritritol tetranitrat (PETN), Mannitol heksanitrat (HMN), Dipentaeritritol heksanitrat (Dipen), Nitroselulosa (NG), Nitroamilum, Nitroamin, Metil nitramin, Dimetilnitramin, Etildnitramin (EDNA), Nitroguanidin, Nitrodietanolamin dinitrat (DINA), Tetranitro-N-Metilamin (Tetril), Trinitro-1, Tetranitro-1, Ammonium nitrat, Guanidin nitrat, Urea nitrat, ammonium klorat Ammonium perklorat.
Bahan peledak campuran. Bahan peledak campuran banyak digunakan karena memiliki keuntungan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan bahan peledak tunggal. Bahan peledak campuran ini dikelompokkan atas bahan peledak kuat (High Explosive) dan bahan peledak lemah (Low Explosive).
Bahan peledak kuat (High Explosive). Bahan peledak kuat berupa campuran ini banyak digunakan baik dalam bidang militer maupun sipil (komersial) dengan tujuan sebagai penghancur. Tergolong bahan peledak kuat disini adalah : Amatol, Ammona, Amonium Nitrat Fuel Oil (ANFO), Siklotol, Dinamit, Oktol, Pentolit, Pikratol, Torpeks, Tritoal, Bom plastik.
Bahan peledak lemah (Low Explosive). Bahan peledak lemah bukan merupakan bahan peledak penghancur, tetapi digunakan sebagai bahan isian pendorong pada amunisi. Bahan pendorong ini dikenal jua dengan nama Propelan. Yang tergolog propelan ini antara lain : Bubuk hitam (black powder), Bubuk tak berasap (smokeless powder), Bahan pendorong roket (rocket propellantas), Bahan pendorong cair (liquid propelant).
Pengelompokkan Bahan peledak menurut kegunaannya ada
Bahan peledak “Blasting” dan / atau “Bursting”. Bahan peledak “Blasting” yaitu bahan peledak yang digunakan untuk pertambangan, konstruksi dan sejenisnya. Sedangkan bahan peledak Bursting adalah bahan peledak yang digunakan dalam sistem senjata, seperti bom, granat, kepala ledak dan sejenisnya. Bahan peledak “blasting” dan/atau “Bursting” tersebut terdiri dari 5 (
Tipe A. Berupa nitrat organic cair (seperti Nitrogliserin) atau campurannya dengan satu atau lebih bahan-bahan sebagai berikut : Nitrocellulose, Ammonium Nitrat anorganik lainnya, derivativ nitroaromatik atau bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti serbuk kayu (“wood meal”) dan serbuk Aluminium.
Tipe B. Terdiri dari dua jenis :
Campuran Ammonium Nitrat atau Nitrat Anorganik dengan TNT dan/tanpa “Ingredient” lain seperti serbuk kayu (“wood meal”) atau serbuk Aluminium, serta tidak me-ngandung Nitrogliserin atau cairan nitrat/klorat organik sejenisnya.
Campuran Ammonium Nitrat atau nitrat anorganik dengan bahan yang mudah terbakar serta tidak mengandung Nitrogliserin atau cairan nitrat/klorat organik sejenisnya.
TipeC. Campuran Kalium/Natrium Klorat atau Kalium/Natrium/Ammonium Perklorat dengan derivativ nitroorganik atau bahan yang mudah terbakar, seperti serbuk kayu (wood meal”), serbuk Aluminium atau Hidrokarbon, serta tidak meng-andung Nitrogliserin atau cairan nitrat organic sejenisnya.
Tipe D. Campuran senyawa nitrat organik dengan bahan yang mudah terbakar, seperti Hidrokarbon dan serbuk Aluminium, serta tidak mengandung Nitrogliserin, cairan nitrat/klorat organik sejenisnya atau Ammonium Nitrat.
Tipe E. Campuran/larutan air (sebagai “ingredient” pokok) dengan sejumlah banyak Ammonium Nitrat atau oksidator lainya seta dapat mengandung derivativ nitro (seperti TNT), Hidrokarbon atau Serbuk Aluminium.
Bahan peladak “Catridge” yaitu bahan peledak sejenis bahan peledak “Blasting” atau “Bursting” yang dipergunakan sebagai pembentuk “Metal Projectil” yang berkemampuan tambus/potong.
Bahan peledak “Propellant”, yaitu bahan peledak yang dipergunakan sebagai pembetuk gas pendorong dalam peluru senjata atau motor roket.
Bahan peledak “Fuse”, yaitu bahan peledak yang dipergunakan sebagai “pemula” suatu rangkaian proses peledakan, baik secara penyalaan/deflagrasi maupun secara detonasi.
Bahan peledak “Pyrotechnic”, yaitu bahan peledak yang dipergunakan sebagai pembentuk panas, gas, warna dan lain sebagainya.
Pengelompokan bahan peledak menurut jenis bahan baku dan/atau bahan setengah jadi berdasarkan sifat “explosive” nya, seperti : Blasting Gelatine (Master Mix), Nitro Glycerine (NG), Nitro Glycol (DEGN), Nitro Cellulose (NC) dengan N-content lebih dari 12,6 %, PETN Black Powder, Emulsion Matrix (Emulsion Base), Mercury Fulminate, Lead Azide, DDNP, Lead Styphnate, Tetracece dan sejenisnya.
Pengelompokkan bahan peledak berdasarkan lingkungan penggunaannya yaitu bahan peledak militer dan bahan peledak komersial.
Bahan peledak militer.
Karakteristik/Spesifikasi. Bahan peledak militer harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
Harus memiliki daya hancur yang dahsyat (very brissant).
Tidak peka terhadap pukulan atau tumbukan.
Tidak mudah terbakar.
Dapat disimpan dengan stabil.
Tidak menyerap air.
Tidak reaktif terhadap logam.
Dapat dibuat dengan cepat.
Macam bahan peledak militer.
Isian Utama (Main Charges): TNT, RDX, PTEN, TATP/Triacetontriperoksida, Tetryl, Asam Pikrat, Amatol, Tritonal, Pentolite, Tetrytol, Pikratol, Amonal, Ednatol, Explosive D, Composition B, HMK, Haleite, PBX, C-4, dan sejenisnya.
Isian Pendorong (Propellants)
1. Nitro Glycerine Based, seperti : Single Base Propellants ,Double Base Propellants (Ball Powder), Triple Base Propellants, Extruded Impregnated Propellants (EIP), Composite Modified Cast Double Based (CMCDB), Elastomeric Modified Cast Double Based (EMCDB), Crosslinked Cast Double Based (XLCBD), dan sejenisnya.
2. Composite, seperti : Hydroxyl Terminated Poly Butadieene (HTPB), Carboxyl Terminated Poly Butadiene (CTPB), Glycidyl Azide Polymer (GAP), Poly Urethane, Poly Sulfide dan sejenisnya.
Kegunaan. Untuk latihan dan operasi militer, destruksi / demolition.
Perizinan bahan peledak militer diatur khusus oleh Dephan dan instansi terkait
Bahan peledak komersial.
Karakteristik/spesifikasi. Bahan peledak komersial harus memiliki beberapa persyaratan antara lain :
Peka terhadap suatu reaksi : panas, getaran, gesekan atau benturan.
Mempunyai kecepatan detonasi teertentu (high dan low explosive).
Memiliki daya tahan air (water resistance) terbatas.
Dapat disimpan dengan stabil.
Menghasilkan gas-gas hasil peledak, yaitu : gas dalam bentuk molekul lebih stabil
Memerlukan stemming/penyumbatan dalam penggunaannya.
Macam bahan peledak komersial, adalah semua jenis :
Dinamit, yang dikenal dengan nama “Nitro Glycerine Based Explosives”, Blasting Agents (ANFO)
“Water Based Explosives” (slurry, Watergel, Emulsion Explosives).
Bahan peledak pembantu “(Blasting Accessories)” seperti Primer (Booster), Detonator, Sumbu Api, Sumbu Peledak, MS Connector (Detonating Relay), Igniter, Igniter Cord, Connector dan sejenisnya.
Shaped Charges seperti RDX, HMX, dan sejenisnya.
Kegunaannya:
Pekerjaan tambang yaitu untuk melepaskan batuan dari batuan induknya antara lain : batu bara, emas, tembaga, aspal industri semen, industri batu belah, industri batu kapur, dan sebagainya serta untuk operasi penambangan minyak dan gas bumi.
Pekerjaan umum diantaranya, untuk pembuatan jalan raya, pembuatan jalan kereta api, pembuatan lapangan terbang, pembuatan terowongan, pembuatan waduk dan irigasi, untuk pekerjaan tambang, pembersihan pelabuhan, penghancuran kepal bekas, pengancuran bangunan tua.
Pengguanan lain yang berka-itan untuk keperluan peledakan.
C-4 dan RDX (Research and Development Explosive).
C-4 atau Composition 4, merupakan bahan peledak yang tergolong bahan peledak plastik PBX (plastic bonded explosive), oleh karena bersifat plastik (plastizer) dengan komposisi senyawa kimia terdiri atas komposisi utamanya adalah RDX (91 %), Di (2-ethylhexyl) sebacate (5,3 %), Polyisobutyllene (2,1 %) dan Motor Oil (1,6 %) serta DMDNB (2,3-dimethyl-2,3-dinitrobutane).
Di dalam katalogisasi militer sebagaimana TNT-225 gr,TNT-450 gr maka C-4 dikenal sebagai M-118 Block Demolition Charge.
RDX mempunyai rumus molekul : C3H6N6O6 dikenal sebagai cyclonit atau hexogen dengan penamaan kimianya : Cyclotrimethylenetrinitramine.
Untuk kepentingan militer RDX mempunyai beberapa komposisi sesuai dengan kepentingan dan penggunaannya .
Composition A : A-1, A-2, A-3, A-4, A-5. Composition A biasanya digunakan untuk busting charge untuk Rockets 2.75 inch (Navy), Rockets 5 inch dan Landmines.
Composition B : biasanya di kombinasikan RDX dan TNT, juga digunakan untuk bustrers Projecktile di lingkungan Angkatan Darat dan untuk Landmines.
Composition C : merupakan plastic demolition explosive de-ngan beberapa komposisi C-1, C-2, C-3 dan C-4 tergantung kan-dungan/prosentase RDX.
Cyclotol di racik dengan 3 formulasi berbagai campuran komposisi dari RDX dan TNT untuk kepentingan bom tajam, projektil dan granades. Selanjutnya formula lainnya adalah : HBX-1, HBX-2 dan H-6.
Cara Kerja Dan Jenis-jenis Granat Tangan
Granat tangan atau granat genggam adalah bom yang digenggam dan dilemparkan dengan menggunakan tangan. Istilah granat ini berasal dari bahasa Perancis Kuno dari kata (pome) grenate (pomegranate: buah delima), buah yang ukurannya mirip dengan granat genggam versi awal, dan karena kandungan serpihan granat tangan juga mirip dengan biji dalam buah itu.
Selain granat tangan, ada juga granat yang dirancang untuk ditembakkan dari senapan dan pelontar granat. Granat jenis ini bukan granat tangan, karena tidak bisa diaktifkan hanya dengan menggunakan tangan.
Terdapat berbagai bentuk dan ukuran granat, yang masing-masing memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pada umumnya granat dirancang untuk meledak dan melontarkan serpihan-serpihan tajam ke segala arah.
Pada dasarnya granat adalah bom kecil yang cara kerjanya mirip petasan. Petasan dibuat dari kertas yang diisi dengan bubuk mesiu dan mempunyai sumbu kecil. Apabila sumbu dinyalakan, api akan berjalan dari sumbu menuju bubuk mesiu, membuatnya meledak. Granat tangan berfungsi dengan cara yang sama, perbedaan adalah sumbu granat dinyalakan oleh mekanisme elektronik atau piroteknik, dan bukan api.
Granat pembakar TH3.
Granat gas CS.
Granat asap kuning.
Granat kejut, flashbang.
Granat mempunyai tiga karakteristik:
1. Jarak penggunaan yang dekat.
2. Daerah kerusakan yang kecil.
3.
4. Kulitnya yang keras membuatnya bisa dipantulkan pada tembok atau tanah
Granat mempunyai bagian utama seperti berikut:
1. Badan – mengandungi pengisi dan dalam kebanyakan granat juga mengandungi serpihan.
2. Pengisi – bahan kimia atau bahan peledak dalam granat, yang menentukan kegunaan granat
3. Sumbu – membuat granat berfungsi dengan menyalakan atau meledakkan bahan pengisi.
Grenade, Hand, Riot, CN1, ABC-M25A1
Grenade, Hand, Incendiary, TH3, AN-M14
Grenade, Hand, White Smoke, TA, AN-M83
Grenade, Hand, Rubber Ball, Non-Lethal, GG04
Grenade, Hand, Smoke, WP, M15
JENIS-JENIS GRANAT
Granat serpihan
Granat serpihan (bahasa Inggris: fragmentation grenade) adalah granat yang dirancang untuk membunuh infanteri, yang dibuat untuk memuntahkan serpihan ke segala arah. Badannya dibuat dari plastik keras atau besi, lalu badannya diisi serpihan tajam, kawat, bola-bola besi, atau badan luarnya sendiri pun bisa bekerja sebagai serpihan. Bila kata "granat" digunakan tanpa penjelasan lebih lanjut, selalu diasumsikan bahwa yang dimaksud adalah granat jenis ini.
Granat asap
Granat asap merupakan granat berbentuk kaleng yang digunakan sebagai alat isyarat darat atau darat ke udara, penanda zona sasaran atau pendaratan, atau penyembunyi pergerakan tentara. Granat asap biasanya terbentuk dari silinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.
Jenis granat asap lain, adalah jenis asap meledak. Granat ini berisi fosforus putih (WP). Granat WP meledak dan menyebarkan phosphorus putih ke segala arah, lalu phosphorus terbakar apabila ketika bertemu udara, dan terbakar dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Ia juga berfungsi sebagai granat pembakar.
Granat anti-kerusuhan
Granat gas ini berisi gas air mata, yang biasanya berupa gas CS (Chlorobenzol malononitrile). Bentuk dan pengoperasian granat ini sama dengan gas asap, tetapi bedanya granat ini berisi 80 sampai 120 gram gas air mata, yang akan menyebabkan iritasi pada mata dan sistem pernafasan.
Apabila seseorang terkena gas ini untuk waktu yang lama (lebih dari 10 menit) granat ini mampu menyebabkan lepuh pada kulit dan luka permanen pada paru-paru. Dan bagi orang yang lemah atau sudah tua, gas CS mampu menyebabkan kematian.
Pemakaian granat gas sering keliru, granat ini seharusnya tidak digunakan untuk membubarkan segerombolan orang banyak karena akan menyebabkan panik. Pemakaian yang tepat adalah untuk menggunakan granat ini untuk membuat pagar pembatas, untuk mengarahkan pergerakan
Granat pembakar
Granat pembakar (bahasa Inggris: incendiary grenade) menghasilkan panas sangat tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir serupa seperti granat asap dan gas. Pengisinya terdiri daripada 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit yang diperbarui, bahan pembakar yang digunakan dalam granat sewaktu Perang Dunia II.
Sebagian dari campuran thermat berubah menjadi besi cair, yang terbakar pada suhu 2204° Celsius. Granat ini dapat melelehkan logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermate bagi granat AN-M14 terbakar selama 40 detik dan mampu membakar menembusi 12,7 mm kepingan baja. Granat ini juga tidak memerlukan oksigen dalam pembakaran dan mampu terbakar di bawah air. Fosforus putih juga digunakan sebagai pengisi granat pembakar, yang membakar pada suhu 2760°C.
Pembakaran thermat dan fosforus dapat menyebabkan luka bakar yang sangat parah dan menyakitkan karena thermat dan fosfor terbakar secara cepat yang membuat satu partikel kimia tersebut menembus kulit, saraf, otot dan juga tulang. Selain itu, fosforus putih amat beracun. Dosis 50-100 miligram bisa menyebabkan kematian.
Granat kejut
Granat kejut, atau disebut juga flashbang, pada awalnya dirancang dan dibuat untuk dipakai Special Air Service Inggris. Granat ini dirancang untuk membingungkan, atau mengalihkan perhatian musuh selama beberapa detik. Granat jenis ini yang paling banyak ditemui adalah granat kejut M84, yang diberi julukan "Flashbang", karena menghasilkan cahaya membutakan (6-8 juta Candela) dan ledakan yang keras (170-180 desibel).
Ketika meledak, granat tersebut tetap utuh tanpa menghasilkan serpihan. Granat ini berbentuk tabung segienam besi dengan lubang untuk pengeluaran ledakan cahaya dan bunyi. Pengisinya adalah 4,5 gram peledak campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat atau potasium perklorat.
4. Sistem Verifikasi, Deklarasi dan Inspeksi.
Memperhatikan situasi ke-amanan nasional dipandang penting dan perlu adanya suatu sistem verifikasi. Sistem verifikasi dan pengamanan terpadu terhadap bahan kimia peledak seyogjanya dilaksanakan oleh Dephan bersama instansi terkait, sistem verifikasi meliputi tata cara pendataan, deklarasi serta On-Site Inspection yang dilaksanakan secara terpadu, di mulai dari Agregat Data Nasional, bersama instansi Depperindag, Ditjen Bea Cukai, Polisi serta Dephan guna mengadakan pe-ngawasan terpadu, melaporkan setiap pendistribusiannya dengan menggunakan : HS Number dan CAS Number bagi setiap importir produsen, industri, importir, distributor dan retailer/toko bahan Kimia.
5. Penutup.
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa kepemilikan secara ilegal bahan peledak oleh non state actor terutama untuk kegiatan terorisme dan separatisme akan berbahaya dan mengancan ke-amanan nasional maka diperlukan suatu pendekatan pengamanan khusus terhadap bahan peledak.
Demikian ide, gagasan/konsep tentang Pengamanan Bahan Kimia Peledak Terpadu dengan mengadakan Sistem Verifikasi, Pendataan dan Deklarasi, Inspeksi terhadap Bahan Kimia Peledak disampaikan semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka.
1. Bahan Kimia Terpadu, BPPIT Dephan, 1999.
2. Chemical Explosive, http://newton.dep.anl.gov/askasci/chem99/chem99390.htm
3. http://terselubung.blogspot.com/2010/07/cara-kerja-dan-jenis-jenis-granat.html
El Cajon - Casino Restaurants - Mapyro
BalasHapusEl 상주 출장샵 Cajon - Casino Restaurants 동두천 출장샵 - Mapyro. View 강원도 출장안마 reviews, 안동 출장샵 ratings, 밀양 출장안마 location, phone number, hours, location, map, reviews, and more.